SMIP Binantara

Gue awalnya ga pernah menangka gue akan masuk sekolah pariwisata yang katanya sekolah ini cukup terkenal di bidang perindustrian sektor pariwisata, alhamdulillah kalau begitu. dengan begitu kenyataannya gue ga mengikuti kata hati namun mengikuti jejak Papa yang sekarang bekerja di salah satu hotel di Banten.

dan baru gue sadari beberapa bulan ini gue akan mempersiapkan mental dan batin gue untuk job training, arti job training itu adalah PKL, gue pernah kerja part time yang membuat gue akan beradaptasi dengan lapangan pekerjaan yang akan gue tempati nanti.

SMIP ini memberi kesan yang baik juga apalagi tentang agama yang kental juga disini, tiap pagi wajib tadarusan, sohlat Dzuhur ang ga boleh dilakukan oleh semua umat muslimin disini (sohlat berjama'ah), setiap Jum'at diadakan Rohis

mengenai tour wuuuuuuuuuuuuuuuh Jakarta, Jogja, Bali, terakhir Bandung gur paling suka tour ke Jogja :))))))) walaupun lebih capek ke Bali tapi gue lebih menikmati perjalanan di Jogja dibanding Bali.

oke, disini gue mudah akrab dengan guru ataupun teman - teman, semua orang gue anggap special ga ada yang ga special. gue sering menyendiri bukan kerena ga punya teman semua orang gue anggap sama ga ada yang berbeda makanya walaupun punya sahabat main yang itu - itu saja, tapi gue tetap bergaul kesana dan kesini biar ga di bilang somse .___________.v

SMIP juga mengadakan OTJ (On The Job) ke luar negeri nyaris lho kita akan bisa job di Ausiii :) tapi kerena masih banyak kekurangan yang melengkapi, jadi untuk 2 tahun ini mencoba job di Malaysia.

Gue tiba - tiba ada keinginan untuk kesana, padahal tadinya mau engga mau, entah dapat ilham darimana gue jadi makin kepikiran tentang Malaysia. Kaka kelas menghasut gue kesana dan kesini gue pusing sendiri, daripada bingung mungkin lebih baik gue mencoba kesana saja. kapan lagi ya engga? tinggal di negeri orang lain selama 6 bulan lamanya...........

tapi kalau gue benar akan kesana...........
berarti gue akan menyia2kan moment - moment berharga nantinya.
gue punya sejuta planning untuk sepanjang tahun ini.
cuma, itu mungkin bisa ditunda, Malaysia cuma terbuka sekali ini saja dan kebingungan gue semakin parah.
ya semoga gue ga menyesal atas [pilihan gue] gue bisa masuk ketempat ini kan berkat Mama, Papa, Tante, Om, Kaka Sepupu dan orang - orang yang telah memberi dukungan penuh tapi bukan dari dorongan diri gue dan hati nurani.

semoga gue ga mengecewakan mereka semua.
amin