...

There is no friend as loyal as a book - Ernest -

Senin, 30 April 2018

Epiwalk, Avenger, dan digantung.

Dia..
Gue gak paham jalan pikirannya
Kita saling mengakui satu sama lain masih memiliki rasa yang sama
Gue ingin dia pergi dari pikiran gue saat ini
Tapi gue gak mampu melakukannya sendiri
Dia menggenggam erat jemari gue
Gue merasakan hangat sentuhannya
Gue merasakan rasa tidak ingin kehilangan di dlm benaknya
Tapi gue tidak bisa menjangkau apa yg ada dipikirannya
Gue dibilang php
Gue langsung menyanggahnya
Gue seolah - olah bersalah disini
Padahal gue juga meminta kepastian secara perlahan bagaimana ttg hubungan ini
Dan dia selalu mengalihaknnya atau diam
Dia tidak bs memberikan kejelasan
Dan gue pun kembali tidak menghiraukannya
Gue..
Mencintai dia sepenuh hati dan dia mengajarkan gue untuk belajar ikhlas.
Damai sama masa lalu
Dan jalanin hidup seperti biasa
Dan kalimat yang sama
"Kita gak tahu Yayang di luar sana nanti kita ketemu orang yang kaya gimana"
Gue tahu
Gue mungkin tanpa sadar nyakitin dia
Dg beberapa kalimat yang sebetulnya sengaja gue lontarkan
Gue gak pernah bermaksud membandingkan dia dg seseorang
Tapi dg responnya selalu ingin membuat gue berkata - kata yg tidak semestinya..
Ya Tuhan..
Bagaimana caranya memperbaiki perasaan gue yg tidak utuh lagi?
Bagaimana caranya menghapus ini semua dlm kenangan?
Oiya
Kata dia kenangan itu gak harus dihapus
Tapi..
Diikhlaskan
Tadi gue kerja
Di tempat kerja gak ada yg tahu gue nangis sesegukan dan pengguna jalan lewat mungkin menyadari mata gue yg bengkak ditutup dengan masker ttp tidak bs membohongi penglihatan
Gue nangis
Gue pasti gak sanggup gue hrs bilang gue mau pergi
Gue begitu menyayangi dia
Dia bilang gue org yg terlalu baik
Dia bilang gue hrs memperkenalkan org yg dtg kepada gue nantinya ke dia
Padahal sebelumnya gue bilang
"Masih ada harapan buat gue kembali engga?"
Dan dia menjawab lagi
"Yayang kita gatahu di luar sana nanti kamu ketemu org kaya gimana jd jangan tutup hati kamu"
Dia selalu mendorong gue seperti itu
Tp dia juga bilang dia menyayangi gue
Sampai akhirnya gue berbagi kepada org lain mengenai ini
Dan mereka bilang
Dia membingungkan
Kerap gue bilang ke Dia
"Kak kamu cepetan move on dong biar aku bs lupain kamu, kamu hrs dptin perempuan yg lebih dr aku biar aku benci kamu" dan dia bilang
"Kok ngomongnya begitu?"

Senin, 23 April 2018

You.

Gue hari ini ngerasa lega banget
Beban gue berkurang
Perasaan aja yg masih menyesakkan
Kemarin gue ketemu Dia
Sosok laki - laki yang menggugah perasaan gue selama 7 bulan lamanya dan keputusan gue mengakhirinya bulat
Dia..
Terlalu mengabaikan gue
Sampai kesabaran gue habis dan gue berusaha damai dg perasaan gue
Tapi gue terlalu capek
Akhirnya ada dorongan entah drmn datangnya gue memberanikan diri
Dan bilang "udahan aja ya"
Ini terbilang gue masih terlalu bocah
Tapi ini bukan salah gue sepenuhnya
Gue ga pernah nuntut apapun gue hanya ingin dia memahami gue gue punya sifat seperti ini dan dia selalu menyulut api.
Gue selalu cerita ke Athar dan Isni
Apakah gue yang salah? Dan mereka mencoba membuat gue "menang"
"Ini bukan kesalahan lo yang tapi kalau gue jadi lo gue udah ninggalin dia dari kapan tau"
Tapi tiap kali gue dengar kalimat itu miris
Kenapa gue gak pernah sejalan dg pikiran cewek yg pada umumnya
Nuntut cowoknya selalu ngertiin posisi ceweknya
Sedangkan gue yg lebih tahu mantan gue itu seperti apa
Gue selalu beranggapan mantan gue itu adalah org tersibuk sedunia akhirat
Yg gak bisa membagi celahnya sedikit
Untuk bahagiain gue
Andai dia tahu betapa irinya gue dg orang - orang di sekitar gue
Ketika sakit dijenguk
Ketika butuh bantuan langsung tiba
Ketika ulang tahun dikasih suprise
Sejujurnya gue gak butuh itu
Gue cukup mampu memenuhi semua kebutuhan kaya gitu tapi gue cuma butuh
Dia memahami gue dan serta merta kondisi gue..
Gue gak semandiri itu gue masih butuh back up an seorang cowok
Gue sadar manusia gak ada yang sempurna..
Gue gak akan pernah dpt kesempurnaan apapun kerena gue pun gak sempurna..
Semoga Tuhan memang udah memberikan gue jodoh yg baik nantinya
Ini gue jadikan bahan pembelajaran
Bahwa cowok ada banyak jenisnya
Dan gue hanya harus selalu siap dg kondisi yg gak diprediksi..

Kamis, 19 April 2018

10 finally end

Dia sebetulnya laki - laki yang baik
Tapi gue berpikir dia bukan laki - laki yang gue cari selama ini akhirnya gue bisa berpikir seperti itu.

Mungkin gue tidak bisa memahami dia dengan baik
Mungkin gue adalah sosok perempuan yang engga memahami apa yang terjadi kepada dia di belakang gue
Mungkin gue adalah orang yang tidak peka
Mungkin gue lebih baik tidak lama - lama bertahan dengan orang yang gue rasa dia tidak membutuhkan gue atau hanya gue yang merasa?

Tapi sejauh ini
Gue gak dpt restu dari teman - teman sekitar gue
Mereka berpikir sosok laki - laki yang saat ini sedang bersama dengan gue adalah laki - laki yang tidak pernah sekalipun mereka temukan
Semua tindakan dia terbilang menyakitkan
Yang memperkuat alasannya adalah bisa kemungkinan begitulah memang karakternya
Tapi gue makin kurang mampu memakluminya.

Gue bukan prioritasnya
Gue selalu merasa seperti itu
Gue tahu dia orang super sibuk
Tapi gue ingin berhenti menyalahkan diri sendiri atas prilakunya
Gue berhak mengatakan "sudah cukup"
Untuk kebaikan diri gue sendiri bukan demi kebahagiaan gue
Sejak kapan gue tidak berbahagia mencintai seseorang? Meskipun dirasa seperti tidak dihargai.

Semua tindakan gue rasanya sia - sia
Laki - laki mudah terjerat bosan
Tapi salahkah gue setiap kali makesure sesuatu dia selalu mencoba membuat gue tidak menggurbisnya?
Hah sudahlah..
Dia bukan laki - laki yang baik
Dan gue juga bukan perempuan yang baik - baik mungkin di matanya.

Suatu saat nanti akan ada orang yang akan memperjuangkan gue bukan hanya gue yang memperjuangkan dia..

Lain kali..
Gue tidak merespon ajakan seseorang untuk menjalin hubungan..
Tapi gue ingin mengukur sejauh apa tindakannya untuk meyakinkan.